Emye=>Klik mukaku! coretane emye: Aku
Baca dulu yo..taruh kursor di Gif ini..

Aku

Aku,, anak ke 7 dari 11 bersaudara. Yang selalu bermasalah, mencari masalah dan terkena masalah selama ku hidup. Lebih pada kenakalan, emosi yang tak terkendali, dan hobby yg sulit terhenti..; hobby pada hal-hal yang extreme. Aku ingat cerita Ibuku, bahwa semenjak kecil selalu aleman. Dan Aku pernah membuat Ibuku keguguran saat berlari-lari lalu menubruk perut Ibuku yang sedang hamil.. Ya LLLAH.., berarti Aku pernah membunuh? Ya ALLAH, ampunilah Aku sekiranya begitu.. Maafkan Aku mah...



Aku tumbuh di keluarga besar dengan banyak saudara. Namun kakakku yang paling tua semua sekolah/ mondok jauh dari rumah. Di Jakarta dan Bangil Jawa Timur. Jadi Aku enggak begitu mengenal mereka saat ku kecil. Hanya saat-saat mereka pulang liburan. Sehari-hari semua berjalan biasa.., bermain-main dengan kakak perempuanku yang no 5 dan 6 layaknya anak kecil. Bermain di belakang rumah, setiap sore dan minggu pagi. Saat maghrib, mengaji Al Qur'an bersama hingga jam 7 malam. Kalau lagi error otak, di hukum sampe bisa mengulang hapalanku. Bisa sampai jam 12 malam. Tega bener tuh Bapakku.. Tapi kebandelanku tak berhenti. Sampai suatu ketika kami bermain-main masak-masakan-ngikut kakak2 cewekku, di belakang rumah di samping gudang padi .. Aku enggak tahu gimana urutan kejadiannya, tiba-tiba gudang kebakaran. Waktu itu bapak lagi di kebun, dan ibu lagi ke pasar untuk belanja isi warung. Dan mereka mengatakan itu gara-gara Aku.. Wow.., aku bakar rumah juga? Untung saat itu ibu tidak marah. Bapak juga, tapi aku enggak ingat betul reaksi mereka saat itu. Waktupun berjalan, hingga aku sekolah SD. Badanku kecil, bahkan bisa di bilang kerempeng. Aku sulit makan dari kecil. Dulu, di sekolah, Aku sering jadi ejekan teman-teman. Rasa minder menghunjamku saat itu. Apalagi, aku juga cuma punya tampang pas-pasan. Terutama di bagian gigi yang tidak rapi. Maklumlah, dengan ekonomi yang pas2an-orangtuaku tak cukup pandai mengelola keuangan, lalu kesibukan merawat anak yang rendel banget-orang jawa bilang, dan pengetahuan ibu dan bapak yang juga seadanya di tambah dokter gigi, dan pusat kesehatan yang sangat langka, aku bisa di bilang tak cukup terawat dengan baik. Tapi waktu terus berlalu. Hobbyku membaca membawa sedikit kebaikan untukkku.



Berawal dari Kakaku yang paling tua; mas najib yang sering bawa majalah bobo dan ananda kalau pulang liburan. Aku juga sangat suka dengan semua bacaan yang ada-apapun itu. Kertas bekas bungkusan yang ada di pinggir jalanpun aku pungut hanya untuk kubaca. Hingga aku bisa membawa  manfaat dari semua itu. Suatu hari, guru IPA kelas 5 ku membagikan hasil ulangan. Dan aku mendapatkan nilai hampir 9. Semua terkejut termasuk aku sendiri. Sejak itu prestasi mengikuti. Sedikit menutupi  rasa minderku. Hingga aku mewakili sekolh untuk ikut cerdas cermat se kabupaten atau apalah.., aku lupa. Tapi hanya sampai prestasi juara 3 dari semua peserta yang ada. Kecewa. Namun ku tidak memungkiri, saat itu kenakalan mulai pada fase yang berani sekali. Merokok, minum bir, dan membentuk gang kecil. Bersama 3 temanku, anak tetangga sebelah dan 1 saudaraku yang bernama Ason. Namun belakangan si Ason gak mau ngikut. Terlalu takut dengan marahnya semua orangtua. Aku masih ngleyed, diam-diam mengkoordinasi teman2ku itu. Apapun yang ku perintahkan, mereka pasti mau, tidak pernah bilang tidak! Aku pernah bermain-main dengan adrenalin. Menyuruh mereka mengambil sesuatu-tentunya milik orang, hanya untuk mengetest kberanian dan kesetiaan mereka padaku. Dan itu berhasil. Namun ternyata ada 1 temanku itu yang ketagihan, hingga ia benar-benar menjadi pencuri.

Aku yang benar-benar kerepotan. Padahal sedikitpun aku tidak tahu hal itu. Aku hanya bermain-main dengan keberanian. Kalaupun ada yang di makan, paling ayam milikku sendiri (baca: bapakku). Atau ikan di kolam pamanku yang hanya 1-2 ekor. Selebihnya tidak. Itu kulakukan sampai tamat SD. Setelah SMP, masuk fase baru yang lebih gila lagi. Singkatnya setelah test, aku mendapat nilai yang lebih dari cukup untuk masuk SMP Negeri. Dari sinilah masalah baru muncul. Aku bisa masuk dengan mudah. Tapi entah kenapa, seperti ada rasa enggan yang mengganggu aku untuk meneruskan selolah di situ. Dari awal saja saat event perkemahan, yang masih bagian dari perploncoan, aku sudah ingin minggat. Selalu merasa trauma dengan aktifitas2 semacam itu. Mungkin karena merasa pernah merasa sangat di permalukan di acara semacam ini, di waktu yang lalu. Singkat cerita aku resmi jadi murid SMPN 1 Banjarsari. Masalah serius yaitu pada saat aku hendak berangkat sekolah. Yaitu setiap jam 11 pagi. Waktu itu murid kelas 1 mendapat giliran masuk siang hari sampai jam 4 sore. Setiap mau berangkat aku selalu minta ongkos dan uang jajanku. Dan agak di persulit (atau mungkin memang benar-benar sulit), oleh bapak.

 Pokoknya setiap bapak yg jaga warung, pasti aku kesulitan untuk berangkat. Saat itu ibu selalu sedang ke pasar atau aktifitas lainnya. Kenapa? aku sendiri masih bertanya-tanya hingga saat ini. Yang pasti saat sebelum masuk SMP, bapak memang sudah tidak setuju. Bapak pengin aku masuk pesantren-kalau bisa ponpes Gontor atau Kebarongan. Itu ponpes favorit kala itu. Tapi aku menolaknya dengan keras. Sejak saat itu, bapak selalu bermasalah denganku. Ada saja keributan di antara kami. Efeknya sangat terasa di keseharianku bersekolah. Karena terlambat, awalnya ya menunggu ongkos itu, aku jadi sering terlambat masuk. Di hukum. Aku jadi enggan untuk masuk tiap terlambat. Dan itu jadi kebiasaan. Kadang cuma sembunyi di pasar burung, di belakang sekolah, atau di warung. Hingga aku mencoba Mampir di sebuah bioskop. Purnama nama bioskop itu. Kecanduan brow.., hehe.. setiap sore selalu nonton. Bayangin; dari 30 hari masuk sekolah, di potong libur 4x, aku cuma masuk 3-4 hari. Itu menimbulkan masalah serius. Dan gara2 bolos inilah aku jadi kenal narkoba. Tepatnya jenis amphetamin. Selebihnya ya ganja, dan miras. Pernah overdosis minum obat, entah lupa lagi namanya .., hingga 31 tablet berturut-turut. Hampir mati.. Walau masih agak bisa mengingat saat itu, nanun kondisiku benar-benar payah. (Kebiasaan buruk ini kulakukan bersama seorang temanku yang sangat dekat. A inisialnya. Punya kelompok Badboys Brother. Aku yang memberi nama kelompok itu). Hingga akhirnya aku tidak nak kelas. malu.., sorang yang ternama saat SD, bisa tidak naik kelas? Tapi di satu sisi juga jadi membuatku "terkenal"... Semua jadi tahu siapa aku. Apalagi, teman dekatku seorang yang di pandang jagoan sentero sekolah. Yah, makin gk karuanlah sekolahku. Singkat cerita, akupun tidak naik untuk kedua kalinya.. Nilai ujianku sih cukup.. tapi perilaku dan absensinya parah banget.. Hingga akhirnya Kepsek menawarkan opsi, aku di naikan tapi harus pindah sekolah, atau tetap di SMP Banjarsari, namun tinggal kelas (lagi). Akhirnya aku memilih opsi yang pertama.


Aku harus pindah..., ibuku kebingungan. Akhirnya aku di serahkan ke kakak sepupuku Mas Ghufron (almarhum), untuk di pindahkan sekolah ke SMP 1 Pamarican. Dengan di awali penataran khusus dari keluarga, aku di serahkan kepada salah satu guru teman dari kakak sepupuku itu. Guru BP brow... Di bawah pengawasannya aku agak mendingan. Cukup rajin masuk sekolah. Tapi drugs masih. Cuma agak jarang coz uangnya juga pas banget. Aku naik sepeda BMX untuk berangkat sekolah. Jaraknya sekitar 6km. Satu sisi senang juga karena aku punya hobby bermain BMX Cross. Seperti latihan tiap hari. Tapi di sisi lain juga aku kecewa, karena itu benar-benar memangkas uang jajan. Boro-boro beli drugs atau miras, beli rokokpun cuma 1-2 batang sehari. Kere banget...




Pertemananlah yang sedikit "menolong" aku mendapatkan drugs dan miras. Sampai akhirnya aku tamat, dengan di iringi banyak masalah, selama di Pamarican. Di sinilah akupun jadi sangat di kenal di jalanan waktu itu. Di era itupun aku punya banyak julukan dan nickname. Salah satunya Morvine (baca: morphine). Hanya ada satu kisah yang sangat indah ku kenang pada seseorang yg mungkin pernah membenciku dan cukup jauh denganku waktu itu.., yaitu rasa yang tak terungkapkan hingga saat ini.., hanya isyarat. Kenangan yg masih tersisa saat ini.., walau tak kuharapkan lagi, karena itu sesuatu yang takkan mungkin. (Benar begitu erye?.. with or without you.., apapun yg terjadi.., hidup harus berlanjut..? Terimakasih atas pertemananmu.. sampai kapanpun, aku benar-benar sayang kamu.., tetep main ya..?).

Setelah tamat SMP, aku di minta sama pakdeku (almarhum). Karena orang rumah sudah benar-benar tidak sanggup. Aku di sekolahkan di sebuah STM baru yaitu STM Muhammadiyah Sampang. Hanya berjarak sekitar 30 meteran dari rumah. Namun, di sinipun aku sangat bermasalah dengan kedisplinan. Aku punya hobby baru, yaitu naik motor dengan kecepatan yg tak terkontrol. Dan itu nyata, karena hampir semua motor kakak sepupuku itu motor modifikasian yg terbaik yg ada di daerah itu.., bisa jadi. Aku juga punya kebiasaan baru yaitu bermain musik. Ada alat band di situ. Sebelahan banget dengan rumah pakde, dan persis depan stm. Makin gilalah aku. Puncaknya adalah saat aku menabrak becak di daerah Buntu-arah Kroya, Banyumas.
Saat itu malam hari, sekitar jam 7'an. Awalnya adalah aku meminjam motor kakak sepupuku untuk belajar bersama temanku di daerah Rawalo. Sehabis maghrib aku berangkat. Tapi nahas, tanpa minta ijin dulu, tiba-tiba temanku itu-asep namanya, menstarter motorku.  Tanpa keahlian yg mumpuni, tahu sendirikan, motor modif.., langsubg loncat tuh motor nabrak rumah. Hancurlah motorku. Karena takut dengan amarah kakakku-mas dahri, aku bawa motor itu ke sekitar kroya, tepatnya ke Sirau, desa leluhurku. Niatku sih sembunyi di rumah budeku.


Tapi bude bilang aku harus pulang.., bilang aja apa yang sebenarnya terjadi. Dan mungkin itulah yang menjadikanku gk fokus saat di jalan hingga menabrak becak. Masalah inilah yang akhirnya membuat bapak menyusulku pulang. Malu katanya.. Tanpa ba-bi-bu, bahkan tanpa pamit, tanpa minta maaf dulu sama pakde dan kakakku aku pagi-pagi di bawa pulang. Menggantung sekolahku. Padahal sempat jadi favorit saat penataran.., (minus kabur saat perkemahan). Dan sampailah aku di rumah. Semakin gila dan tak terkontrol.  Drugs dan Crosss.. tapi minus ngeband, sebab benar-benar tanpa uang jajan. Hingga akhirnya terjadilah kecelakaanku fatalku yang masih kurasakan sakitnya hingga saat ini. Kisah soal itu mungkin akan kuceritakan di halaman Awal Sakit. Semua yang agak spesifik ada di blog ini. 
Semua ini cuma ku tulis agar ruang hatiku sedikit longgar. Dan syukur-syukur hilang kesalahpahaman orang-orang dekatku tentang aku... Semoga membawa manfaat, amin...

0 comments :

Posting Komentar

 
look..