Emye=>Klik mukaku! coretane emye: Rumahku, Hidupku, Syurgaku..
Baca dulu yo..taruh kursor di Gif ini..

Rumahku, Hidupku, Syurgaku..

Rumahku, Kertahayu 295. Selalu ku ingat nomor rumah itu. Banyak sekali kisah di sini. Semua yang ku syukuri, ku senangi, ku sesali berawal dari sini. Hingga saat ini, semua rasa itu selalu ada. Bukan yang terindah tentunya, tapi di sinilah aku terdidik, di rumah inilah aku berlindung dari hujan, panas.. dan saat senang, sakit..semua ku alami di sini. Rumah yang sangat sederhana, mungkin mewah di jamannya, sekitar 32 tahun yang lalu. Kini seperti rumah tua renta yang sudah reyot semua penopangnya. Bahkan hingga saat inipun belum pernah di ganti lantainya. Masih teghel hitam yang mewah (di jamannya-tentu saja). Sangat tidak memungkinkan untuk saat ini. Dengan 4 kamar tidur, 1 kamar mandi dalam, dan 1 kamar mandi luar, dan 1 ruang sholat. Tentu saja tak cukup untuk 13 penghuninya. Belum cucu-cucu Bapak dan Ibu. Total cucunya aja sekitar 14.. Wuih berisiknya minta ampun tuh kalau kumpul. Terutama saat lebaran dan saat ada pernikahan. Semua
membuat penuh rumahku. Walau begitu, saat aku pergi lama.., sering tiba-tiba kangen tanpa sebab ingin pulang hari itu juga. Dan detik inipun, akhirnya akupun  kembali lagi kerumah ku yang dulu saat ku  "normal" jarang ku singgahi..-selalu di jalanan dan rumah orang. Mungkin juga matikupun ada di rumah ini, tepatnya kamarku.. Yang selalu ku khayalkan tentang rumah ini adalah; memperbaikinya tentu saja. Dengan model yang orisinal. Mengganti lantainya, dan juga kayu-kayunya. Lalu menambahi kamar-kamarnya. Kemudian menata halaman samping dan belakang rumah. Untuk tempat bermain keponakan-keponakanku. Tentu saja dengan rancangan yang elegan dan bersih. Hanya untuk Bapak dan Ibu. Apakah berlebihan? Semoga tidak. Dan semoga ada yang bisa meneruskan mimpiku nanti..amin..
Karena saat ini, semua itu hanya mimpi bagiku. Mompi yg takkan terbeli olehku. Permintaan maafku untuk Bapak dan Ibu untuk hal ini juga....
Aku ingin rumahku jadi tempat berkumpul, bernostalgia dan bersilaturahmi semua saudara-saudaraku. Aku tidak perduli siapa yang pada akhirnya di warisi rumah ini. Hanya saja, semoga apa yg di amanatkan orangtua, dan anganku soal rumah ini di penuhi... Semoga.
Jadi, mungkin ini juga amanatku untuk kalian, kakak2ku, adik2ku semua... tolong realisasiklan.., senangkan bapak dan ibu.., tanpa pamrih dan tanpa di sertai ribut-ribut sebelumnya atau sesudahnya. Semoga...

0 comments :

Posting Komentar

 
look..