Emye=>Klik mukaku! coretane emye: Mengenai Salam
Baca dulu yo..taruh kursor di Gif ini..

Mengenai Salam



Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu
"Hadist Mengenai Salam"
Definisi Salam
Ulama berbeda pendapat akan makna salam dalam kalimat ‘Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuhu’. Berkata sebagian ulama bahwasanya salam adalah salah satu nama dari nama-nama Allah sehingga kalimat ‘Assalaamu ‘alaik’ berarti Allah bersamamu atau dengan kata lain engkau dalam penjagaan Allah. Sebagian lagi berpendapat bahwa makna salam adalah keselamatan sehingga maknanya ‘Keselamatan selalu menyertaimu’. Yang benar, keduanya adalah benar sehingga maknanya 'semoga Allah bersamamu sehingga keselamatan selalu menyertaimu.'
------------------------------------
Salam Lebih Dulu
Rasulullah SAW Bersabda:
"Sesungguhnya sebaik-baiknya manusia menurut Allah
adalah orang yang memulai mengucapkan salam."
(HR Abu DAud).
------------------------------------
Pahala Mengucapkan Salam
Imran bin Hushain ra mengisahkan,
ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW dengan mengucap,
"Assalamu'alaikum."
Setelah menjawabnya dan duduk, beliau bersabda: "Sepuluh."
Kemudian datang lagi orang lainnya dengan mengucap salam,
"Assalaamu'alaikum wa rohmatullohi."
Sesudah menjawabnya dan duduk, Rasulullah SAW berkata, "Dua Puluh."
Selang beberapa waktu kemudian, datang orang yanglain lagi seraya mengucapkan salam,
"Assalaamu'alaikum wa rohmatullohi wa barokaatuhu."
Setelah menjawabnya dan kembali duduk Rasulullah SAW berkomentar, "Tiga Puluh."
(HR Abu Daud & Tirmidzi).
-----------------------------------
Sebelum Berbicara
Rasulullah SAW Bersabda:
"Salam itu ducapkan sebelum berbicara."
(Hr Tirmidzi).
-----------------------------------
Salam Masuk Rumah
Rasulullah SAW Bersabda:
"Wahai anakku, jika kamu masuk ke keluargamu, maka ucapkanlah salam, niscaya akan menjadi berkah bagi kamu dan keluargamu."
(HR Tirmidzi).
-----------------------------------
Salam Cukup 3 kali
Rasulullah SAW Bersabda:
"Meminta izin atau memberi salam (cukulah) tiga kali.
Apabila diizinkan silahkan masuk.
Jika tidak, pulang saja kembali."
(HR Muslim).
-----------------------------------
Sebarkan Salam Masuk Surga
Rasulullah SAW Bersabda:
"Wahai sekalian manusia. sebarluaskanlah salam,
berikanlah makan, sambunglah tali silaturahmi,
da sholatlah ketika orang-orang sedang tidur nyenak,
niscaya kalian akan masuk surga dengan damai."
(HR Tirmidzi).
-----------------------------------
Salam Kepada Kafir
Rasulullah SAW Bersabda:
"Janganlah kamu mendahului orang-orang Yahudi dan Nasrani memberi salam."
(HR Muslim).
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jangan kalian mengawali mengucapkan salam kepada Yahudi dan Nashrani. Jika kalian berjumpa salah seorang di antara mereka di jalan, maka pepetlah hingga ke pinggirnya.” (HR. Muslim no. 2167)
Membalas Salam Orang Kafir
Mayoritas ulama (baca: jumhur) berpendapat bahwa jika orang kafir memberi salam, maka jawablah dengan ucapan “wa ‘alaikum”. Dalilnya adalah hadits muttafaqun ‘alaih dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika seorang ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) memberi salam pada kalian, maka balaslah dengan ucapan ‘wa’alaikum’.” (HR. Bukhari no. 6258 dan Muslim no. 2163)
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Anas bin Malik berkata,
“Ada seorang Yahudi melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia mengucapkan ‘as saamu ‘alaik’ (celaka engkau).” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas membalas ‘wa ‘alaik’ (engkau yang celaka). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Apakah kalian mengetahui bahwa Yahudi tadi mengucapkan ‘assaamu ‘alaik’ (celaka engkau)?” Para sahabat lantas berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami membunuhnya saja?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan. Jika mereka mengucapkan salam pada kalian, maka ucapkanlah ‘wa ‘alaikum’.” (HR. Bukhari no. 6926)
Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Hadits di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan menjawab salam orang muslim dan orang kafir. Ibnu Battol berkata, “Sebagian ulama berpendapat bahwa membalas salam orang kafir adalah wajib berdasarkan keumuman ayat (yaitu surat An Nisa ayat 86, pen). Telah shahih dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata, “Jika ada yang mengucapkan salam padamu, maka balaslah ucapannya walau ia seorang Majusi.” Demikian pendapat Asy Sya’bi dan Qotadah. Namun Imam Malik dan jumhur (mayoritas ulama) melarang demikian. Atho’ berkata, “Ayat (yaitu surat An Nisa’ ayat 86) hanya khusus bagi kaum muslimin. Jadi tidak boleh menjawab salam orang kafir secara mutlak. Hadits di atas cukup menjadi alasan.” (Fathul Bari, 11: 42)
Surat An Nisa ayat 86 yang dimaksud adalah,
“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).” (QS. An Nisa’: 86). Inilah dalil yang jadi alasan sebagian ulama (seperti Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin rahimahullah) bahwa jika orang kafir memberi salam ‘as salaamu ‘alaikum’, maka hendaklah dibalas dengan yang semisal, yaitu ‘wa ‘alaikumus salam’.
Keterangan: Orang kafir yang dimaksud di sini adalah setiap non muslim, baik Yahudi, Nashrani, Majusi, Hindu, Budha dan lainnya.
Ketika Bertemu Orang Kafir di Jalan
Adapun maksud hadits,
“Jika kalian berjumpa salah seorang di antara mereka di jalan, maka pepetlah hingga ke pinggirnya.” Yang dimaksud adalah janganlah membuka jalan pada orang kafir dalam rangka memuliakan atau menghormati mereka. Sehingga bukanlah maknanya jika kalian bertemu orang kafir di jalan yang luas, maka paksalah mereka hingga ke lubang sehingga jalan mereka menjadi sempit. Pemahaman seperti ini berarti menyakiti non muslim tanpa ada sebab. Demikian keterangan Al Munawi dalam Faidul Qodir (6: 501) yang menyanggah tafsiran sebagian ulama yang keliru.
----------------------------------------------------------
Wallahu a’lam bish showwab.
*Mohon untuk di koreksi dan di lengkapi kekurangannya. Saya lagi ngaji ini...

0 comments :

Posting Komentar

 
look..