Emye=>Klik mukaku! coretane emye: Antara Pulogadung-Purwokerto
Baca dulu yo..taruh kursor di Gif ini..

Antara Pulogadung-Purwokerto

Pada tahun 1994'an sepulang dari Jakarta di siang hari, waktu itu habis ambil guitar Kakak Sepupu. Di perjalanan di dalam bis antar provinsi, saya ngobrol dengan agen-begitu dia menyebut profesinya; pencari TKW.
Seorang wanita cantik berumur 22'an-seperti yang di akuinya, tapi menuut saya seperti berumur 19-20 tahunan. Gayanya khas, rambut pendek, tomboy banget, cuek dan merokok. Cantik, tipikal wajah artislah...

Wanita itu menyapa saya. Saya pun menjawab pertanyaan basa-basinya itu. Saya membayangkan akan mengobrol sepanjang perjalanan Pulogadung-->Purwokerto. Saya pikir, kenapa tidak?
Awalnya basa-basi, lalu kita ngobrol soal musik, Mungkin wanita bertanya soal musik karena melihat gaya berpakaian saya, pakai sepatu boot dan bawa guitar dengan rokok di mulut dan tampang anak sekolah.
Waktu itu memang saya masih sekolah di STM.

Setelah bosan ngobrol bicara musik, saya lalu tanya aktifitasnya. Dia bilang agen TKI dan ke Purwokerto mau jemput TKW yang ada di sekitaran purwokerto.
Saya simak, ceritanya, kau tahu, sambil melihat bibir tipisnya mengulum sebatang Marlboro merah. Begitu antusiasnya si cantik bercerita, saya bayangkan, sepertinya uang besar yang akan dia dapat nantinya.
Sepertinya perokok berat, karena sudah 2-3 batang rokok ada di bibir merahnya.

Dia cerita banyak soal aktifitasnya itu, sampai akhirnya saya tanya perihal TKW yang di siksa, di hukum gantung dan juga mengenai diyat.
Saya tanya kenapa, bagaimana yang sebenarnya terjadi, dan salah siapa...
Lalu sambil menghela nafas, dia bilang bahwa bahwa permasalahan itu adalah karena kesalahan-kesalahan yang di mulai dari dalam negeri kita sendiri...
Rekrutmen calon TKI dan TKW yang amburadul, asal comot, dan tidak terdidik salah satu penyebab utamanya.
Saya lalu bertanya, "Apakah di jakarta mereka tidak di beri pelatihan? Bukankah tu adalah hak mereka unuk mendapat pelatihan?"
Dijawabnya; "bullshit! mana mau perusahaan-perusahaan itu mengeluarkan modal banyak? Apalagi dari awal para TKI itu tidak bermodal sedikitpun.."
Lalu di jelaskannya bahwa di jakarta, mereka hanya di kumpulkan di sebuah mess. Cuma di kumpulkan tanpa ada pelatihan apapun.

Saya kaget, lalu dia bilang, "Kalaupun ada perusahaan yg melakukan pelatihan, itu hanya formalitas di atas kertas saja..."
Dan pastinya si TKW mau-mau saja mengingat semua biaya yang gratis, juga adanya janji-janji surga gaji yang besar dan kerja yang ringan.
"Itulah realitas yang ada,." kata si wanita.
Di teruskannya bercerita:
"Lalu akhirnya setelah menunggu beberapa waktu, singkat kata mereka sampai di timteng atau negara tujuan....
Lalu setelah satu-dua hari beristirahat dan menunggu proses administrasi ini dan itu yang mereka sendiri tidak tahu, masing-masing mulai di salurkan ke masing-masing majikan...
Nah, hari pertama bekerja, di mulailah petaka-petaka itu!"

Wanita itu bilang bahwa omong besar agen di saudi juga di sini bahwa TKW yang di pasok adalah yg professional dan benar-benar punya keahlian, tidaklah terbukti. Banyak sekali majikan yang komplain yg akhirnya datang dan mencemooh agen-agen itu...

Si majikan protes; boro-boro professional, wong nyalain kompor gas dan mesin cuci aja gak bisa, apalagi di suruh masak-masak handle dapur dan seisi rumah....

Mereka kecewa, mau di kembalikan si TKW juga gak bisa, uang gak bisa balik, dan agen terkesan sudah tidak mau bertanggung jawab, mereka juga merasa di tipu oleh agen-agen yg ada di kita. Seperti "mata rantai putus", jadinya.

Kenyataan itu tentunya mengundang amarah yang sangat dari para majikan. Dan akhirnya, di ambillah pasport si TKW, lalu di potong gajinya secara sepihak oleh majikan..
Ini tentunya belum potongan dari agen "resmi" itu sendiri...

Dari akumulasi-akumulasi kekecewaan itulah muncul hal-hal lain; seperti kaburnya TKW dari majikan resmi dan mencari majikan baru..akhirnya jadilah TKI Illegal.
Lalu ada yang terlibat kasus pencurian, mengalami penganiayaan, pelecehan sexual dan pemerkosaan...
Ada juga yang sampai membunuh majikan karena sesuatu hal, ada yang membela diri, ada juga yang tidak terima perlakuan majikan atau keluarga majikan. Banyak sekali penyebabnya. Kebanyakan kasus bermuara pada kekecewaan atas ketidakmampuan di TKW.
Memang ada juga insiden yang tidak di lakukan oleh si TKW dan tidak terkait dengan kekecewaan-kekecewaan itu. Murni tindak kriminal dari si TKW atau TKI itu sendiri.
Tapi mayoritas kasus adalah sebab-akibat dari akumulasi-akumulasi kekecewaan yg menjadikan TKW akhirnya teraniaya.

Dan permasalahan-permasalahan itu di tutup-tutupi oleh pemerintah....
Mungkin ada protes resmi dari pemerintah saudi, tapi tidak ada tindak lanjutnya..
Pengiriman TKW Bermasalah tetap berlanjut hingga kini.
Satu sisi, pemerintah saudi juga membutuhkan adanya tenaga kerja.
Jahat sekali memang, katanya...

Lalu saya tanya, "kenapa kamu juga masih meneruskannya (mencari calon-calon TKW baru) ?" dengan tatapan mata tajam.... sok "gue" banget,
Si wanita bilang; "ya, gimana lagi.. cuma ini yang bisa nutupi biaya hidup gue di jakarta.."

Saya cuma diam... lalu saya hisap Kansas Light lagi untuk mencairkan suasana yang kaku...

Lalu si perempuan itu bilang bahwa persoalan TKW ini menyangkut perputaran uang yang sangat besar, jadi akan sulit rasanya upaya menghentikannya (pengiriman TKI dan TKW).
Kasus-kasus hukum yang ada tidak terselesaikan dengan adil dan tuntas karena (pejabat) kita tidak punya cukup modal "berargumentasi" saat membela para TKW dan TKI. Dan juga, mengingat kesalahan di mulai dari kita sendiri, habislah kita
.
Di lapangan pada kenyataannya bisa di bilang TKW dan TKI itu di abaikan. Terlebih kalau "tidak ada ongkosnya" -walaupun hanya urusan yang ringan.
Bisa jadi juga karena mereka-mereka itu sudah jenuh dan bosan mengurusi masalah TKW dan TKI yang tak kunjung habis?

Lalu saya tanya."apa kasus TKW dan TKI yang ada di negeri-negeri jiran juga sama?"
Dia jawab,"ya, cuman tidak persis.."

Mungkin ini semua bisa menjadi tidak karuan karena menyangkut perputaran uang yang besar memang,.(seperti halnya perputaran uang ongkos naik haji..?)

Sampai akhirnya kami sampai di terminal Purwokerto...
Dia tersenyum dan bilang senang ngobrol dengan saya sepanjang perjalanan itu. Tak terasa hampir habis satu bungkus rokok kami masing-masing. Lalu kami turun, dengan manis wanita itu tersenyum dan melambaikan tangannya.

Saya masih teringat jelas wajahnya, dan keakraban kami. Mungkin juga karena kita nyambung bicara musik metal, entahlah..
Makanya saya masih ingat kejadian itu. Sedikit menyesal juga waktu itu tidak meminta alamatnya baik yang di jakarta ataupun yang di purwokerto. Waktu itu belum ada handphone, jadi tidak terpikir untuk meminta nomor telephone. ribetlah ...
Tapi tidak apa-apa juga tidak berkenalan lebih lanjut, karena dunianya memang terlihat "wow" banget, Agak ngeri juga saya..., walaupun wajahnya sangat-sangat "meresap", perpaduan antara Yuni Shara (persis), dan Tingkah nakalnya Avril Lavigne. Seperti perempuan band yang bermasalah memang. Tapi cerdas dan jujur menurut saya, di lihat dari gaya berceritanya, dan saya lupa-lupa ingat namanya,

Soal kebenaran semua hal yang dia ceritakan, wallahualam...mungkin juga hanya pendapat subyektifnya, tapi mungkin juga benar adanya.
Yang pasti, saya teringat kejadian ini, setelah membaca banyak berita soal hukuman mati dan diyat TKW. Menjadi pertanyaan juga pada diri saya, apakah karena sulit melupakan si wanita, atau ceritanya hingga bisa ingat semua kejadian selama di perjalanan itu?
Walaupun tidak persis sama kalimat-kalimatnya, tapi kira-kira seperti yang saya ceritakan..tidak melenceng terlalu jauh.
Jadi, dari cerita ini, apa sudah bisa kita ambil (sedikit) kesimpulan soal penyebab kasus-kasus TKW dan TKI ini. Subyektif memang, tapi pantas di cermati juga kan nyanyian si cantik itu?

So, ada komentar ?

*Gbr ilustrasi: the girl with d t — bersama Ikuti Molotov Cocktail's dan 2 lainnya.

0 comments :

Posting Komentar

 
look..